Minggu, 18 Februari 2018

BATU GINJAL


GANGGUAN PADA SISTEM EKSKRESI MANUSIA DAN UPAYA UNTUK MENCEGAH ATAU MENANGGULANGINYA

BATU GINJAL

Penyakit batu ginjal atau nefrolitiasis adalah suatu kondisi ketika material keras yang menyerupai batu terbentuk di dalam ginjal. Material tersebut berasal dari sisa zat-zat limbah di dalam darah yang disaring oleh ginjal yang kemudian mengendap dan mengkristal seiring waktu.
Pada sebagian besar kasus, penyakit batu ginjal dialami oleh orang-orang yang berusia 30-60 tahun. Diperkirakan 10 persen wanita dan 15 persen pria pernah mengalami kondisi ini selama hidup mereka.
Endapan batu di dalam ginjal bisa disebabkan oleh makanan atau masalah kesehatan lain yang mendasari. Berdasarkan jenisnya, batu ginjal dibagi menjadi empat, yaitu batu kalsium, batu asam urat, batu struvit, dan batu sistin.

Gejala batu ginjal

Gejala akibat batu ginjal biasanya tidak akan dirasakan penderitanya jika batu ginjal berukuran sangat kecil sehingga bisa keluar dari tubuh secara alami melalui ureter dengan mudah. Ureter adalah saluran yang menyambungkan ginjal dengan kandung kemih.
Gejala akibat batu ginjal baru bisa terasa jika batu berukuran lebih besar dari diameter saluran ureter. Batu yang besar akan bergesekan dengan lapisan dinding ureter sehingga menyebabkan iritasi dan bahkan luka. Oleh sebab itu, urine kadang bisa mengandung darah. Selain mengiritasi ureter, batu ginjal juga bisa tersangkut di dalam ureter atau uretra (saluran akhir pembuangan urine) sehingga terjadi akumulasi bakteri dan bisa menyebabkan pembengkakan akibat infeksi. Gejala batu ginjal yang bisa muncul apabila batu bergesekan dengan ureter di antaranya adalah nyeri pada pinggang, perut bagian bawah atau samping, dan selangkangan yang dapat disertai mual.
Sedangkan gejala yang bisa dirasakan jika penderita batu ginjal mengalami infeksi ginjal di antaranya urine tampak keruh dan berbau tidak sedap, badan lemas, menggigil, dan demam tinggi.

Pencegahan batu ginjal

Cara mencegah batu ginjal sebenarnya cukup sederhana. Anda hanya perlu minum cukup air putih tiap hari dan membatasi konsumsi makanan, minuman, atau suplemen yang mengandung zat-zat yang berpotensi menyebabkan terbentuknya batu ginjal, seperti zat oksalat, suplemen kalsium, dan protein hewani.
Selain dengan minum cukup air dan membatasi asupan zat-zat tertentu, pencegahanbatu ginjal juga bisa dilakukan dengan mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter. Biasanya langkah ini dianjurkan untuk mencegah kambuh bagi mereka yang sebelumnya pernah menderita batu ginjal.
Gejala batu ginjal yang paling umum adalah rasa nyeri yang menetap pada perut bagian samping, punggung bagian bawah, pinggang, selangkangan, atau bahkan testis (pada pria).  Selain itu, gejala lain dari batu ginjal yang mungkin ada adalah:
  • Meningkatnya frekuensi buang air kecil dan rasa sakit saat berkemih.
  • Warna urine tampak keruh dan beraroma tidak sedap. Warna keruh seperti kecokelatan atau kemerahan pada urine tersebut bisa diakibatkan oleh adanya pendarahan saat batu ginjal melewati saluran kemih.
  • Mual dan bisa disertai muntah.
  • Gelisah.
  • Sulit beristirahat karena sulit menemukan posisi yang tepat untuk melakukannya.
Secara alami, ginjal membersihkan darah tiap hari dengan menyaring zat-zat limbah yang terdapat di dalamnya untuk selanjutnya dibuang dalam bentuk urine. Terkadang zat-zat tersebut kadarnya terlalu banyak dibanding cairan yang berfungsi sebagai pelarut sehingga tidak dapat sepenuhnya terbuang oleh tubuh dan mengendap di dalam ginjal. Faktor penyebab lainnya adalah ginjal kekurangan bahan yang berfungsi mencegah endapan kristal menggumpal membentuk batu.
Endapan batu di dalam ginjal bisa disebabkan oleh makanan atau masalah kesehatan lain yang mendasari. Berdasarkan bahan pembentuknya, batu ginjal dapat dibagi menjadi empat jenis utama, yaitu batu kalsium, batu asam urat, batu amonia (struvit), dan batu sistin.
Batu kalsium disebabkan oleh tingginya kadar kalsium di dalam urine. Jenis batu ginjal ini merupakan yang paling umum terjadi. Tingginya kadar kalsium bisa diakibatkan karena penyakit keturunan hiperkalsiuria. Kondisi ini menyebabkan penderitanya melepaskan kalsium yang banyak dalam urine. Tingginya kadar kalsium juga bisa disebabkan oleh kelenjar paratiroid yang terlalu aktif. Hormon yang diproduksi kelenjar ini berfungsi mengatur jumlah kalsium di dalam darah.
Yang kedua adalah batu asam urat. Batu ini terbentuk akibat tingginya kadar asam urat di dalam urine yang disebabkan oleh makanan berkadar purin tinggi. Contoh makanan yang memicu tingginya asam urat adalah kerang-kerangan, daging dan ikan. Penderita penyakit Gout juga berisiko tinggi membentuk batu jenis ini.
Yang ketiga adalah batu struvit. Ini merupakan jenis batu ginjal yang dapat terbentuk dan membesar secara cepat. Penyebab utama terbentuknya batu struvit adalah infeksi saluran kemih yang telah berlangsung lama. Jenis batu ini lebih sering ditemukan pada pasien wanita dibandingkan pasien laki-laki.
Yang terakhir adalah batu sistin. Batu ginjal ini terbentuk akibat terlalu banyaknya asam amino sistin yang dikeluarkan oleh ginjal. Batu sistin merupakan jenis batu ginjal yang sangat jarang ditemukan. Kondisi ini disebabkan oleh penyakit yang dikenal sebagai sistinuria. Penyakit ini mempengaruhi jumlah asam amino sistin yang dikeluarkan dalam urine.
Selain faktor makanan dan kondisi kesehatan yang mendasari, ada beberapa faktor lain yang bisa memicu terjadinya penyakit batu ginjal, di antaranya:
  • Kurang minum air putih
  • Riwayat kesehatan keluarga
  • Mengalami obesitas
  • Mengonsumsi obat-obatan, misalnya diuretik, aspirin, antibiotik, antasid, serta beberapa obat antiepilepsi dan antiretroviral
  • Efek samping operasi terhadap organ pencernaan
Jika Anda sudah pernah menderita batu ginjal, maka Anda berpeluang untuk kembali terkena kondisi yang sama. Berikut adalah faktor pemicu kambuhnya batu ginjal.
  • Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung protein dan terlalu sedikit mengonsumsi makanan berserat.
  • Hanya memiliki satu ginjal yang masih berfungsi.
  • pernah mengalami beberapa infeksi yang berhubungan dengan ginjal atau sistem saluran kemih.
  • Memiliki riwayat keluarga berpenyakit batu ginjal.
  • Pernah menjalani operasi pada sistem pencernaan.
  • Rutin mengonsumsi suplemen yang mengandung kalsium.
  • Mengonsumsi obat-obatan aspirin, antibiotik golongan tertentu, antasida, diuretik, obat antiepilepsi, dan obat-obatan untuk HIV.
mari lihatlah video berikut ini :

sumber ; http://www.alodokter.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pemantulan pada cahaya

Pemantulan pada cahaya Pemantulan cahaya merupakan perubahan arah rambat cahaya ke arah sisi “medium” asalnya, setelah menumbuk antar ...